Pemerintah seharusnya bertindak tegas jangan kanan, kiri, kanan, kiri, maksudnya:
KESIMPULAN
Dari 16 point di atas seharusnya pemerintah benahi persoalan, bertindaklah tegas, jelas, pasti, yes itu yes, no itu no, bukan yes, no, yes, no, semua itu harus beraturan, tertentu, sebab akibat, beralasan. Bagus bisa beralasan, Bagus bisa ini sebabnya, ini akibatnya, ini alasannya, kenapa Bagus tidak kerja di pemerintah? Mengerti akibat dari Bagus bekerja di pemerintah? Pemerintah beraturan, perusahaan semua bisa berdikari. Perusahaan, PTS, dll jika logikanya 1>2, terbalik, tidak bisa berdiri karena pasti error. Baiklah itu pembahasan kita kali ini, jadi jangan yes, no, yes, no, jangan fifty fifty tegas saja 100% yes, 100% kanan, jangan beginilah bisa kanan bisa kiri, tegas, jelas, pasti saya ambil yes, saya ambil kiri. Katakan BPJS kesehatan bolehlah sakit itu sakit, jadi orang sakit diobati, orang pintar bekerja pemerintah, hemat toh? Jadi bukan orang sakit bekerja di pemerintah, orang pintar di RSJ, buang-buang uang toh, karena kita tidak kaya, kita krisis keuangan, jadi diberi obat jika perlu saja, pemerintah pun orang tertentu, kesitu. Bolehlah Bagus orang PTS, walaupun PTS tidak seperti persoalan Unpad tetapi jika 1>2 pikiran pemerintah begitu PTS tidak akan bisa berdiri, perusahaan baik swasta pun jika utara itu selatan tetapi tidak akan bisa berdiri juga. Pemerintah harus 1<2, utara itu utara, baru PTS bisa berdiri, perusahaan swasta pun ikut bisa berdiri. Nah... jadi jangan terbalik, kita itu kelaparan karena utara jadi selatan. Itu inti dari PTS, perusahaan swasta gagal, 1>2, utara jadi selatan, kesitu.
Pemerintah ada apa? Pemerintah bodohnya itu bukan nilai ujian 4, jika hanya nilai ujian 4 itu mudah bisa dioptimalkan untuk belajar, dimaksimalkan usahanya, bodoh pemerintah itu sakit tuna daksa, terbukti dari 16 point di atas, jadi bukan bodoh ujian sulit tetapi bodoh cacat mental, bodoh gila, bolehlah bodoh idiot, kenapa bisa disebut begitu? Lihat 16 point di atas itulah bukti sakit bodoh pemerintah, sakit bodoh begitu, jadi bukan sakit bodoh nilai 4, begitu saja. Apakah solusinya? Bagus harus bekerja di pemerintah, pemerintah ada Bagus itu jawabannya dari 16 point di atas, terima kasih.
- Jika sakit ya tegas sakit, harap jangan sehat itu sakit, sakit itu sehat.
- Jika gagal tegas saja gagal, jangan gagal itu lulus, lulus itu gagal.
- Jika smart tegas saja smart, jangan smart itu stupid, stupid itu smart.
- Masa nilai-nilai tinggi gagal, nilai-nilai rendah lulus SPMB, masa begitu.
- Masa orang pintar dirawat di RSJ, orang gila bintang ITB, masa begitu.
- Bolehlah SMAN 3 Bandung dihadapi dengan SMA terbaik setiap kota/propinsi.
- SMAN 3 Bandung tidak perlu dihadapi dengan SMA normal, katanya terbaik.
- Jika PTN Unpad dicap smart, tolong logis, bisa analisa, berwawasan, berpikir.
- Bolehlah jika ngeguna-guna itu harus tahu ghoib, bukan tidak tahu ghoib, kesitu.
- Ngeguna-guna setidaknya ada isinya, ada ilmunya, bukan kosong begitulah.
- Jika tinggi tegas saja tinggi, jangan rendah itu tinggi, tinggi itu rendah, kesitu.
- Walaupun PTS jika 1>2, pasti tumbang, PTS bisa berdiri jika logika 1<2, kesitu.
- Bukan hanya PTS, semua perusahaan pasti tumbang jika 1>2, pasti gagal.
- Nah... jadi mengerti ya pemerintah itu tidak bisa juara 1 skor 80, juara 2 skor 85.
- Masa satu rumah RSHS ada 50 orang, memangnya RSHS tuna daksa, begitu.
- Masa satu rumah SMAN 5 Bandung ada 20 orang, setidaknya 2 orang saja begitu.
KESIMPULAN
Dari 16 point di atas seharusnya pemerintah benahi persoalan, bertindaklah tegas, jelas, pasti, yes itu yes, no itu no, bukan yes, no, yes, no, semua itu harus beraturan, tertentu, sebab akibat, beralasan. Bagus bisa beralasan, Bagus bisa ini sebabnya, ini akibatnya, ini alasannya, kenapa Bagus tidak kerja di pemerintah? Mengerti akibat dari Bagus bekerja di pemerintah? Pemerintah beraturan, perusahaan semua bisa berdikari. Perusahaan, PTS, dll jika logikanya 1>2, terbalik, tidak bisa berdiri karena pasti error. Baiklah itu pembahasan kita kali ini, jadi jangan yes, no, yes, no, jangan fifty fifty tegas saja 100% yes, 100% kanan, jangan beginilah bisa kanan bisa kiri, tegas, jelas, pasti saya ambil yes, saya ambil kiri. Katakan BPJS kesehatan bolehlah sakit itu sakit, jadi orang sakit diobati, orang pintar bekerja pemerintah, hemat toh? Jadi bukan orang sakit bekerja di pemerintah, orang pintar di RSJ, buang-buang uang toh, karena kita tidak kaya, kita krisis keuangan, jadi diberi obat jika perlu saja, pemerintah pun orang tertentu, kesitu. Bolehlah Bagus orang PTS, walaupun PTS tidak seperti persoalan Unpad tetapi jika 1>2 pikiran pemerintah begitu PTS tidak akan bisa berdiri, perusahaan baik swasta pun jika utara itu selatan tetapi tidak akan bisa berdiri juga. Pemerintah harus 1<2, utara itu utara, baru PTS bisa berdiri, perusahaan swasta pun ikut bisa berdiri. Nah... jadi jangan terbalik, kita itu kelaparan karena utara jadi selatan. Itu inti dari PTS, perusahaan swasta gagal, 1>2, utara jadi selatan, kesitu.
Pemerintah ada apa? Pemerintah bodohnya itu bukan nilai ujian 4, jika hanya nilai ujian 4 itu mudah bisa dioptimalkan untuk belajar, dimaksimalkan usahanya, bodoh pemerintah itu sakit tuna daksa, terbukti dari 16 point di atas, jadi bukan bodoh ujian sulit tetapi bodoh cacat mental, bodoh gila, bolehlah bodoh idiot, kenapa bisa disebut begitu? Lihat 16 point di atas itulah bukti sakit bodoh pemerintah, sakit bodoh begitu, jadi bukan sakit bodoh nilai 4, begitu saja. Apakah solusinya? Bagus harus bekerja di pemerintah, pemerintah ada Bagus itu jawabannya dari 16 point di atas, terima kasih.